Meski
mengalami peningkatan konsumsi, salmon merupakan
jenis ikan baru yang masuk di Indonesia.
Tidak seperti sebagian besar
masyarakat Eropa maupun Amerika Serikat, yang menjadikan salmon segar, masuk ke dalam kebutuhan pangan. Bagaimanapun, harga
yang relatif mahal menjadikan peminatnya masih terbatas pada kalangan menengah
ke atas. Nah, bukan hanya tampilannya
yang cantik, cita rasa salmon pun sangat lezat—sekalipun disantap mentah-mentah.
Apalagi, salmon asal Norwegia, salah
satu negara pengekspor hasil laut terbesar di dunia. Berikut adalah tujuh jenis
ikan salmon, hewan subtropis ini.
1. Salmon King (Chinook Salmon, Oncorhynchus tshawytscha)
Beberapa
menyebutnya dengan istilah “Salmon Raja” atau “Chinook”. Sebagai salah satu spesies salmon paling besar (“Chinook” berarti “raja”), hewan ini
dikenal lantaran tekstur yang rasanya yang mirip mentega. Tidak heran, konsentrasi minyak omega
3-nya pun diklaim paling tinggi ketimbang salmon jenis lain.
Meski jadi
salmon paling populer di Amerika Utara, Salmon Raja ini umum dibudidayakan di
British Columbia (Kanada) dan Selandia Baru. Soal harga, jenis ini sendiri
tergolong mahal—salah satu penyebabnya mungkin karena bobotnya yang berkisar
antara sembilan hingga lebih dari 20 kilogram.
2. Coho
(Silver Salmon, Oncorhynchus kisutch)
Anda
mungkin akan mudah menemukan salmon jenis ini di banyak toko bahan makanan maupun
swalayan. Pasalnya, Coho merupakan
jenis ikan yang sangat populer, dengan ketersediaan yang melimpah. Apalagi,
pada bulan-bulan sekitar Agustus dan September. Di negara asalnya, Coho bahkan dapat ditemukan di daerah
perkotaan, dengan catatan: kebutuhan mereka akan air bersih melimpah sepanjang
tahun.
Satu ekor
salmon Coho memiliki berat sekitar
2,5 hingga 5,5 kilogram. Lantaran rasanya yang “ringan”, Coho kerap diolah menjadi daging asap. Adapun Coho sering kali disebut dengan “Silver Salmon”, sebab umumnya, mereka
tidak mampu cepat mengubah warna ketika menuju sungai untuk berkembang biak.
3. Sockeye (Red Salmon, Oncorhynchus nerka)
Bernama
lain “Red Salmon” atau “Salmon
Merah”, Sockeye dikenal lewat warna
dagingnya yang merah terang cenderung oranye. Nah, lantaran berwarna merah, salmon ini ditengarai kaya akan
kandungan lemak tidak jenuh dan
omega 3. Anda dapat menemukan salmon jenis ini di beragam toko bahan makanan,
sebab salmon jenis ini tergolong populer, dengan ketersediaan yang melimpah.
Adapun
jenis Sockeye dipandang sebagai
santapan salmon berkualitas terbaik. Dengan bobot mencapai dua hingga 2,5
kilogram, banyak orang menganggap salmon jenis ini amat cocok untuk dipanggang.
4. Chum
(Dog Salmon, Oncorhynchus keta)
Julukan “Dog Salmon”
atau “Salmon Anjing” diberikan sebab umumnya, salmon Chum jantan akan
mengembangkan gigi/taring mereka selama proses pembuahan. Tidak hanya itu, terdapat ciri
tersendiri yang bisa Anda temukan pada Chum,
yakni warna ungu, menyerupai lebam yang terdapat pada bagian badannya.
Dengan berat rata-rata 3,5 hingga tujuh kilogram dan
ketersediaannya yang melimpah, Chum
dapat diolah menjadi daging asap.
5. Pink (Humpback
Pink Salmon, Oncorhynchus gorbuscha)
Salmon Merah Muda, memiliki daging yang berwarna pink, dengan bagian punuk agak menonjol
(Humpback – “punggung bungkuk”).
Ketersediaannya pun melimpah, mengingat salmon ini biasanya dikalengkan atau
diasapi. Dengan daging berwarna lebih
terang, salmon jenis ini pun diklaim memiliki rasa yang gurih dan lebih ringan.
Adapun dengan berat mencapai 1,5 hingga 2,5 kilogram, Salmon
Merah Muda ini dipandang sebagai jenis salmon yang berukuran kecil. Apalagi,
cara menangkap mereka pun tergolong mudah.
6. Steelhead (Rainbow Trout Salmon, Oncorhynchus mykiss)
Salmon
jenis ini dapat tubuh dengan bobot 1,5 hingga empat kilogram. Seperti halnya
jenis salmon lain, Steelhead memang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di
laut. Sayangnya, cara menangkapnya pun tergolong sulit. Jumlah penangkapan dan
penjualan untuk kebutuhan komersialnya bahkan dapat dikatakan amat terbatas.
Meski begitu, terdapat pula beragam pembudidayaan di beberapa lokasi Lautan
Pasifik dan Atlantik.
7. Salmon Atlantik (Salmo Salar)
Sesuai
namanya, Salmon Atlantik berasal dari Lautan Atlantik Utara, lebih tepatnya
dari perairan New England hingga Skandinavia. Meski tergolong jenis paling
banyak yang dibudidayakan, dapat dikatakan ikan berbobot dua hingga sepuluh
kilogram ini adalah satu-satunya jenis salmon
yang hidup di Lautan Atlantik. Sayangnya, populasinya di alam liar kian
menurun. Beberapa penyebabnya yakni, penangkapan yang berlebihan, proses
penghangatan laut dan sungai, penyebaran parasit, pembangunan bendungan hingga
hilangnya habitat.
Itulah
tujuh jenis salmon di dunia yang
harus Anda ketahui. Entah membeli salmon jenis liar atau justru hasil budidaya,
pastikan Anda mengetahui secara pasti keuntungan dan manfaat mengkonsumsi salmon,
ya.
Sumber photo : Google.com
No comments:
Post a Comment