Menjamurnya
restoran berkonsep Jepang memang berdampak pada meningkatnya konsumsi salmon.
Apalagi, ikan salmon segar yang diimpor langsung dari Norwegia. Setidaknya, Norwegian
Seafood Council (NSC) mengungkapkan, konsumsi ikan salmon di Indonesia terus mengalami peningkatan. Ukuran
dagingnya yang besar dan tebal, jelas menjadi keuntungan tersendiri bagi
penikmatnya.
Adapun
bukan hanya lezat disantap. Mengonsumsi daging ikan salmon juga terbukti memberikan beragam manfaat bagi kesehatan
tubuh. Berikut adalah perinciannya.
1. Mencegah Risiko Penyakit Berbahaya
Tidak cuma rendah kalori, daging
salmon juga kaya akan asam lemak omega 3. Ini merupakan jenis asam lemak tidak jenuh, yang membantu mengurangi
kolesterol jahat dan “menjaga” pembuluh darah, dengan mencegah terjadinya
peradangan. Dalam jangka panjang, mengonsumsi daging salmon bisa berdampak pada
berkurangnya risiko terkena hipertensi, gagal jantung, stroke, diabetes tipe 2,
hingga kanker.
Nah, untuk mendapatkan manfaat maksimal,
disarankan pula untuk mengonsumsi salmon, setidaknya dua hingga tiga kali
seminggu.
2. Menjaga Kesehatan Mata
Konsumsi
daging salmon secara tepat terbukti mampu mengurangi risiko degenerasi makula (sindrom mata kering) secara
signifikan. Degenerasi makula sendiri dapat diartikan sebagai sebuah kondisi
mata kronis, yang kerap kali menjadi penyebab hilangnya penglihatan. Di sisi
lain, salmon juga mengandung vitamin A, asam amino, dan omega 3 yang mampu
menjaga kesehatan mata.
3. Meningkatkan Sistem Imun
Setidaknya,
ada tiga nutrisi kunci salmon yang berperan dalam meningkatkan sistem imun.
Kandungan tinggi selenium, misalnya, yang berperan sebagai mineral pelindung
tubuh dari risiko kerusakan akibat radikal bebas. Sementara itu asam lemak
omega 3, telah lama dikenal bersifat antiinflamasi, terutama dalam perannya
melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.
Adapun
magnesium sendiri membantu melawan dan mengatasi karsinoma sel ginjal, sebagai
bentuk paling umum dari kanker ginjal.
4. Antidepresan
Dapat
dikatakan, mengonsumsi salmon berdampak pada terciptanya suasana hati yang
baik. Mengapa demikian?
Adapun
asam lemak omega 3 disebut-sebut mengambil andil terhadap pengurangan depresi.
Sebuah studi membuktikan, wanita hamil yang mengonsumsi salmon cenderung
melaporkan penurunan depresi selama menjalani proses hingga pasca kehamilan. Di
sisi lain, lantaran menjadi sumber triptofan
(penenang alami), mengonsumsi salmon dengan jumlah tepat juga membantu kita
mendapatkan tidur berkualitas. Ini artinya, salmon bisa membantu meningkatkan
tidur, sekaligus mengatasi masalah insomnia ringan.
5. Meningkatkan Performa
Otak
Ada
banyak manfaat konsumsi salmon bagi otak. Salah satunya, terlihat dari
“kemampuannya”, mulai dari meningkatkan fokus pada anak, hingga mencegah
alzheimer pada orang dewasa. Adapun penyebabnya, karena salmon kaya akan DHA (Decosahexaenoic Acid), yakni asam lemak struktural utama
dalam sistem saraf pusat dan retina.
Asam
lemak omega 3 sendiri membantu memaksimalkan fungsi otak. Apalagi, bagi mereka
yang menderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder—gangguan
pemusatan perhatian). Setidaknya, mengonsumsi salmon ketika hamil dan menyusui
dapat meningkatkan kemampuan belajar dan prestasi akademik bagi anak-anak
mereka.
6. Menjaga Kesehatan Tulang
Di
samping sinar matahari, daging salmon merupakan sumber terbaik dari vitamin D.
Bukan hanya soal meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang, mengonsumsi ikan
salmon juga dapat bermanfaat bagi pencegahan sekaligus pengobatan masalah
peradangan sendi. Bagaimanapun, salmon mengandung kalsitonin, sejenis “peptida
bioaktif” yang terbukti mampu mengontrol dan menstabilkan sintesis kolagen
dalam tulang rawan manusia.
Ada
baiknya untuk mempertimbangkan enam manfaat di atas, dan menyertakan menu
daging salmon dalam menu harian
Anda. Adapun bukan hanya dari Jepang, Anda bisa membeli salmon yang diimpor
langsung dari Norwegia, untuk
mendapatkan kualitas dan manfaat yang lebih tinggi.
*Tips Memaksimalkan Nutrisi dalam Salmon
1. Hindari
penggunaan bumbu masak yang berlebihan. Cukup gunakan bumbu sederhana, seperti
garam, merica, lada, gula, dan rempah segar seperti daun ketumbar.
2. Jangan
memasak salmon terlalu matang. Untuk hasil sempurna, sebaiknya tumislah salmon
selama dua hingga tiga menit. Pastikan pula potongan salmon tidak terlalu
tebal.
Menumis
atau “memanaskannya” terlalu lama akan membuat tekstur daging menjadi keras,
sementara nutrisi di dalamnya bisa rusak. Pastikan pula Anda tidak
membolak-balik salmon terlalu sering. Hilangnya kelembapan daging hanya akan
membuat teksturnya mudah hancur.
*Peringatan
1. Salmon
mengandung purin. Para penderita asam urat maupun masalah ginjal, dianjurkan
untuk menghindari konsumsi salmon.
2. Pada jenis orang tertentu, konsumsi salmon justru bisa mengakibatkan
alergi. Gejalanya beragam, bisa berupa gatal-gatal, ruam kulit, hingga
pembengkakan pada bibir, lidah, tenggorokan, dsb.
No comments:
Post a Comment